Sekelumit tulisan bu Septi, msh ttg kecerdasan finansial..
*Dr diskusi grup kordi*
Sebelum masuk ke kecerdasan finansial yang perlu kita fokuskan justru konsep rejeki dan uang terlebih dahulu yang perlu dipahamkan ke anak-anak.
Contoh : anak usia 3 th ingin mobil-mobilan warna biru. Merengek minta ke ortunya.
Respon ortu : "Kak, bukan bapak ibu yang bisa memenuhi permintaanmu, hanya Allah yang bisa memenuhinya, maka mintalah ke Allah, Dia Yang Maha Kaya"
Apabila kita sudah ada kelebihan rejeki dan tergerak membeli mobil warna biru sesuai spec yg diingankan anak kita, segera belilah, dan berikan kejutan ke anak-anak
Ortu : "Kak, alhamdulillah Allah mengabulkan doamu, bapak ibu diberikan rejeki, dan digerakkan untuk membeli mobil-mobilan kesukaanmu, ini dia, segera bersyukur ke Allah ya"
Konsep rejeki sudah bisa mulai dilatihkan sejak anak mulai bisa berbicara usia 1 th ke atas - 7 th (usia sekolah) anak sudah punya keinginan dan kebutuhan.
Dipahamkan berulang-ulang, mana yg menjadi keinginan dan mana kebutuhan. Penuhi yang masuk kategori kebutuhan terlebih dahulu.
Setelah anak-anak paham konsep rejeki dan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, barulah dilatih unt merencanakan mini budget, sekitar usia -usia sekolah ( ingat, bukan uang jajan tetapi mini budget).
Tanyakan ke anak :
Usia 7-10 th:
"Apa saja kebutuhan kakak selama 3 hari - 1 minggu ini?"
Usia 11 -14 th: " Apa saja kebutuhan kakak selama 1 minggu - 1 bulan ini?"
Usia 14 th ke atas :
"Apa saja kebutuhan kakak selama 3 bulan - 1 tahun ini dan bagaimana cara mendapatkannya?"
Biarkan anak menyebutkan, menuliskan dan kita mempertimbangkan, menolak/menyetujui mini budget yg diajukan anak.
Biarkan mereka bertanggungjawab mengelolanya.
Ketika anak di bawah usia 14 th, sudah bisa berinisiatif untuk buka usaha sendiri unt memenuhi kebutuhannya, acungi jempol. Itu BONUS untuk anak.
Kalau uang jajan masih minta kita, berati BENAR, karena kebutuhan anak masih TANGGUNG JAWAB kita. Maka lanjutkan mini budget anak, dan latih terus sampai mahir mengelola pendapatan, tanpa harus mengungkit ungkit BONUS usaha yg dilakukan anak pre aqil baligh.
Ketika usianya masuk aqil baligh atau sudah 14 th ke atas, dan masih minta uang jajan kita itu artinya kita sedang ber SEDEKAH kepada fakir miskin, karena anak kita sdh aqil baligh, belum memiliki pekerjaan, atau sudah memiliki pekerjaan dan belum bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Maka jelaskan konsep ini ke anak aqil baligh dan IKHLASLAH ketika masih harus bersedekah ke mereka. Terima sebagai bentuk konsekuensi kesalahan pola pendidikan kita dulu. ✅
*Dr diskusi grup kordi*
Sebelum masuk ke kecerdasan finansial yang perlu kita fokuskan justru konsep rejeki dan uang terlebih dahulu yang perlu dipahamkan ke anak-anak.
Contoh : anak usia 3 th ingin mobil-mobilan warna biru. Merengek minta ke ortunya.
Respon ortu : "Kak, bukan bapak ibu yang bisa memenuhi permintaanmu, hanya Allah yang bisa memenuhinya, maka mintalah ke Allah, Dia Yang Maha Kaya"
Apabila kita sudah ada kelebihan rejeki dan tergerak membeli mobil warna biru sesuai spec yg diingankan anak kita, segera belilah, dan berikan kejutan ke anak-anak
Ortu : "Kak, alhamdulillah Allah mengabulkan doamu, bapak ibu diberikan rejeki, dan digerakkan untuk membeli mobil-mobilan kesukaanmu, ini dia, segera bersyukur ke Allah ya"
Konsep rejeki sudah bisa mulai dilatihkan sejak anak mulai bisa berbicara usia 1 th ke atas - 7 th (usia sekolah) anak sudah punya keinginan dan kebutuhan.
Dipahamkan berulang-ulang, mana yg menjadi keinginan dan mana kebutuhan. Penuhi yang masuk kategori kebutuhan terlebih dahulu.
Setelah anak-anak paham konsep rejeki dan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, barulah dilatih unt merencanakan mini budget, sekitar usia -usia sekolah ( ingat, bukan uang jajan tetapi mini budget).
Tanyakan ke anak :
Usia 7-10 th:
"Apa saja kebutuhan kakak selama 3 hari - 1 minggu ini?"
Usia 11 -14 th: " Apa saja kebutuhan kakak selama 1 minggu - 1 bulan ini?"
Usia 14 th ke atas :
"Apa saja kebutuhan kakak selama 3 bulan - 1 tahun ini dan bagaimana cara mendapatkannya?"
Biarkan anak menyebutkan, menuliskan dan kita mempertimbangkan, menolak/menyetujui mini budget yg diajukan anak.
Biarkan mereka bertanggungjawab mengelolanya.
Ketika anak di bawah usia 14 th, sudah bisa berinisiatif untuk buka usaha sendiri unt memenuhi kebutuhannya, acungi jempol. Itu BONUS untuk anak.
Kalau uang jajan masih minta kita, berati BENAR, karena kebutuhan anak masih TANGGUNG JAWAB kita. Maka lanjutkan mini budget anak, dan latih terus sampai mahir mengelola pendapatan, tanpa harus mengungkit ungkit BONUS usaha yg dilakukan anak pre aqil baligh.
Ketika usianya masuk aqil baligh atau sudah 14 th ke atas, dan masih minta uang jajan kita itu artinya kita sedang ber SEDEKAH kepada fakir miskin, karena anak kita sdh aqil baligh, belum memiliki pekerjaan, atau sudah memiliki pekerjaan dan belum bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Maka jelaskan konsep ini ke anak aqil baligh dan IKHLASLAH ketika masih harus bersedekah ke mereka. Terima sebagai bentuk konsekuensi kesalahan pola pendidikan kita dulu. ✅
Komentar
Posting Komentar