Langsung ke konten utama

Cemilan Rabu materi #8.2

๐ŸŒญCemilan Rabu #8.2 ๐Ÿซ๐Ÿจ๐Ÿฟ


*Melatih Anak Cerdas Finansial Sejak Dini Dapat Menjadi Bekal Yang Berharga di Masa Depannya.*

Di tengah arus kompleksitas perubahan zaman dan gemuruh publikasi korupsi negeri ini, orang tua dituntut lebih cerdas mendidik anaknya. Tentunya kita tidak sudi melihat anak tumbuh sebagai koruptor yang menyengsarakan.

Dari situ, selain membesarkan anak yang sehat secara fisik dan emosional, orang tua juga wajib mendidik anak secara benar.

Karena, mendidik anak bukan berarti mengabulkan setiap keinginannya. Tetapi, bagaimana orang tua mampu memberi teladan dan mengenalkan anak segala akhlak terpuji, terutama pengajaran kecerdasan finansial.

Maraknya lalu lintas rayuan iklan di segala media bisa mendikte anak menjadi pribadi yang konsumtif dan hedonis.

Namun, orang tua tak perlu khawatir, ketika anak sejak dini sudah dilatih kecerdasan finansialnya. Maka hasilnya, anak akan menjadi pribadi yang tangguh dan cermat dalam mengelola uang.

Di sinilah, peran orang tua sangat vital, mengingat “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, sehingga *teladan orang tua menjadi pelajaran pertama bagi anak.*

Hal ini terbukti efektif menciptakan perubahan perilaku anak-anak agar tak terlena dengan uang. Karena, *mengajarkan anak tentang uang secara benar dapat membentuknya menjadi pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki jiwa kewirausahaan.*


Mulai dari cara mengenalkan uang, menabung, berhemat, dan mengajarkan bertanggung jawab dengan uang saku, dengan menggunakan panduan akan konsep *spesifik ( _specific_), terukur ( _measurable_), dapat dicapai ( _atainable_), realistis ( _realistic_) dan jangka waktu ( _time bound_).*

Perpaduan konsep itu akan meninggikan mentalitas dan spirit anak dalam mengelola uang demi hasilnya bagi masa depan.

Selain itu, Kak Seto dan Kak Lutfi memberi gambaran metode:
*"10/10/10/70 ( _Pay yours first_)."*

Arti angka tersebut menggambarkan besaran persentase pembagian dari total uang saku yang diperoleh anak.

Semisal, 10 % untuk beramal ( _pay your soul first_),
10 % menabung ( _pay your safe first_),
10 % investasi ( _pay your self first_),
dan 70 % untuk pengeluaran kebutuhan mendasar.


Lewat pelaksanaan konsep ini akan mendorong penguatan akhlak anak menyadari bahwa uang bukanlah alat tukar untuk membeli barang semata. Lebih dari itu, uang bisa dimanfaatkan sebagai relasi penguatan penentram jiwa dan nilai spiritual ketika disedekahkan secara ikhlas.


/Tim Fasilitator Kelas Bunda Sayang Nasional/



๐Ÿ“šSumber bacaan:
"Financial Parenting" penerbit Nourabooks, Jakarta.
Penulis: Kak Seto Mulyadi dan Kak Lutfi Trizki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran rasa BunSay

https://drive.google.com/file/d/1PlwWjp6I9VxiaJ_l_2eFW_jqZcvCEdfd/view?usp=drivesdk #aliranrasa #bunsayiip #batch1

Rahmawati Lestari#klp 4#materi 1

๐Ÿ“’ ๐Ÿ’“ Tugas Materi 1 ๐Ÿ”–Identifikasi 7 Bakat Dominan Diri dengan indikator 34Tema Bakat ๐Ÿ“’ *34 Tema Bakat* dapat dilihat di bit.ly/Pandu45 1. Futuristic Saya suka membayangkan masa depan entah itu besok, sebulan kedepan, tahun depan atau tahun-tahun mendatang. 2. Input Suka mengumpulkan informasi tentang parenting, resep masakan atau file-file yang saya sukai karena berpikir suatu hari nanti pasti berguna. 3. Learner Saya suka mempelajari sesuatu senang belajar hal baru. 4. Responsibility Selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu atau saat diberikan amanah. Memegang komitmen dan jika berjanji akan berusaha menepatinya. 5. Analytical Selalu suka menganalisa sesuatu, tidak mudah percaya tanpa disertai fakta pendukung. 6. Dicipline Saya suka keteraturan, mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur semua sudah terencana.  Jika ingin pergi semua harus direncanakan mulai dari lokasi, anak-anak, ap

Rahmawati Lestari#klp 4#TugasMateri4

#RuangBerkaryaIbu #Proyek2 #TugasMateriEmpat #KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu