Langsung ke konten utama

MATERI #7 Project 2 RBI



MATERI #7 Project 2 RBI
πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»


*MENTRANFORMASIKAN BAKAT DIRI MENJADI SEBUAH PROJECT dan PROGRAM*

Oleh : _Septi Peni Wulandani_

_Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu_

Satu kalimat penguat dari pak Dodik Mariyanto ini selalu menjadi semangat saya dalam memandu bakat.

Lihat apa yang ada di depan kita, tidak perlu galau mencari sesuatu yang jauh atau tidak ada di depan mata kita.

Allah itu Maha Baik, selalu memberikan tanda-tanda yang jelas, hanya kita saja yang kadang "menolak" tanda - tanda tersebut.

Ketika 22 tahun yg lalu peran sebagai seorang ibu yang bekerja di ranah domestik saya terima. Saya mulai mencari bakat saya dengan apa yang ada di depan mata, dan mencintainya sepenuh hati.

Saya menyadari masa saya mencari bakat saat itu sudah lewat, saat sadar saya sudah memasuki usia 20 th ke atas, saatnya sudah bisa produktif dengan bakat yg diberikan Allah ke saya, tapi bagaimana bisa produktif, tahu bakatnya saja tidak.

Akhirnya saya menggunakan prinsip 

_It is GOOD to do what you love, but the secret of life is LOVE what you do_

Cintai saja apa yang ada di depan kita dan lakukan dengan sungguh-sungguh, nggak peduli itu bakat saya atau tidak.

Saya mulai list apa saja pekerjaan domestik yang ada di depan saya, dan mulai saya pilah mana yang saya SUKA dan BISA.

Aha! dari semua pekerjaan domestik tersebut ternyata yang paling saya suka adalah *_Bermain bersama anak-anak_*

Akhirnya saya perbanyak waktu saya mengeksplorasi diri dengan kegiatan bermain bersama anak-anak. Disinilah saya mengazzamkan diri untuk menambah jam terbang saya di ranah pendidikan anak.

Saya amati anak-anak satu persatu, dengan hati dulu, karena saat itu belum paham yg namanya portofolio.

Anak pertama saya sangat suka belajar angka dan bilangan, logika matematikanya berjalan dengan baik. Disinilah saya merasa "ini pertanda Allah agar saya lebih bermanfaat". Meski saya orang yg tidak senang dengan angka dan bilangan, tapi karena anak saya suka, maka saya mulai belajar mencintainya dengan cara yang saya suka, yaitu *Bermain dengan anak-anak*. Maka jadilah selama 3 tahun komitmen dan konsisten bermain matematika dengan anak pertama, muncul metode *Bermain angka dan bilangan*  yang dikenal dengan nama *Jarimatika*. Jarimatika menjadi ladang amal dan ilmu yang bermanfaat saya yang pertama. 

Muncul anak kedua, saya ditantang dengan konsep bermain kata. Anak kedua saya tidak bisa diam, sehingga ketika distimulus untuk mengenal berbagai macam kata dan tulisan sangat menantang.

Akhirnya saya mulai berpikir, kalau kemarin Allah memberikan tanda dengan apa yang disukai anak pertama, sekarang Allah memberikan tanda dengan " tantangan" yang diberikan Allah ke saya.

Saya mulai mencanangkan "penelitian" untuk anak kedua, metode apa yang paling tepat untuknya. Sekali lagi saya tidak suka membaca, auditori saya lebih kuat daripada visual. Demi anak maka saya mulai mencintai buku, kata dan huruf. Selama 3 tahun lagi berproses dengan anak kedua dan muncullah metode *Bermain Kata* yang dikenal dengan program *ABACABACA*.
Program ini menjadi ladang amal dan ilmu manfaat saya yang kedua.

Muncul anak ketiga dengan tantangan yang lebih dahsyatvdan beragam. Kinestetik, sangat menyukai pembelajaran yang dijalankan sambil bergerak dan acak, tidak terstruktur.

Mulailah sejak TK tidak mau sekolah formal, tidak mau TPA di masjid, karena diakukan dengan cara yang terstruktur banget.

Aha! Saya melihat peluang berikutnya. Ini *Pertanda dari Allah* akhirnya saya mulai belajar tentang homeschooling, dan merancang berbagai macam metode pembelajaran untuk anak ketiga saya. Muncullah *Komunitas Cantrik* dan metode pembelajaran Al Qur'an dengan jari tangan yang dikenal dengan nama *Jari Qur'an*

Semua perjalanan mendidik anak dan perjalanan memantaskan diri saya, selalu saya dokumentasikan. Mulai dari proses dan jatuh bangunnya. 

Akhirnya pengalaman 14 th mendidik ketiga anak saya dengan segala keunikannya menjadi kurikulum pendidikan anak pre aqil baligh ala keluarga saya, dan jadilah *School of Life Lebah Putih* 


Pengalaman selama 8 th jatuh bangun memantaskan diri saya sebagai seorang perempuan, ibu dan istri, menjadi sebuah kurikulum pendidikan perempuan yang dikenal dengan kurikulum *Institut Ibu Profesional*

Teruslah melangkah, jangan pernah menyerah, biarkan rasa lelah itu yang kewalahan mengikuti langkah kaki kita.

#ProjectRBI2
#MateriTujuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran rasa BunSay

https://drive.google.com/file/d/1PlwWjp6I9VxiaJ_l_2eFW_jqZcvCEdfd/view?usp=drivesdk #aliranrasa #bunsayiip #batch1

Rahmawati Lestari#klp 4#materi 1

πŸ“’ πŸ’“ Tugas Materi 1 πŸ”–Identifikasi 7 Bakat Dominan Diri dengan indikator 34Tema Bakat πŸ“’ *34 Tema Bakat* dapat dilihat di bit.ly/Pandu45 1. Futuristic Saya suka membayangkan masa depan entah itu besok, sebulan kedepan, tahun depan atau tahun-tahun mendatang. 2. Input Suka mengumpulkan informasi tentang parenting, resep masakan atau file-file yang saya sukai karena berpikir suatu hari nanti pasti berguna. 3. Learner Saya suka mempelajari sesuatu senang belajar hal baru. 4. Responsibility Selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu atau saat diberikan amanah. Memegang komitmen dan jika berjanji akan berusaha menepatinya. 5. Analytical Selalu suka menganalisa sesuatu, tidak mudah percaya tanpa disertai fakta pendukung. 6. Dicipline Saya suka keteraturan, mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur semua sudah terencana.  Jika ingin pergi semua harus direncanakan mulai dari lokasi, anak-anak, ap

Rahmawati Lestari#klp 4#TugasMateri4

#RuangBerkaryaIbu #Proyek2 #TugasMateriEmpat #KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu